Kamis, 25 November 2010

Geologi Regional Jawa timur

Geologi Jawa Timur

Geologi Jawa timur dibagi atas beberapa zona, menurut van Bemmelen jawa timur dibagi atas 4 bagian antara lain :

  1.     .    Zona Pegunungan Selatan Jawa (Souththern Mountains) : batuan pembentuknya terdiri atas siliklastik, volkaniklastik, volkanik , dan batuan karbonat.
  2.     .    Zona Gunung Api Kuarter (Quartenary Volcanoes) : merupakan gunung aktiv
  3. .        Zona Kendeng (Kendeng Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas Sekuen dari volkanogenik dan sedimen pelagik.
  4.      Zona Rembang (Rembang Zone) : batuan pembentuknya terdiri atas endapan laut dangkal , sedimen klastik , dan batuan karbonat. Pada zona ini juga terdapat patahan yang dinamakan Rembang High dan banyak lipatan yang berarah timur-barat

Fisiografi daerah Jawa Timur (van Bemmelen 1949) 


Stratigrafi daerah Jawa timur terbagi atas :


Statigrafi daerah Jawa Timur dapat dibagi 3 zona yaitu Pegunungan Selatan Jawa , Zona Kendeng , dan Zona Rembang. Pada tiap – tiap zona ini stratigrafi dapat dipisahkan menjadi tiga unconformity sistem.

2.3.1 Statigrafi Pegunungan Selatan Jawa
            Pada Zona ini terbagi atas 3 sistem dan Basement (Gambar 4)
a.       Basement
            Pada daerah Jawa Timur tidak ditemukan adanya batuan Basement, batuan basement ini ditemukan tersingkap pada bagian barat Jawa Timur yaitu di Kompleks Basement Karangsambung dan Bukit Jiwo ( Gambar 2). Batuan yang tersingkap terdiri atas ofiolite dan potongan busur kepulauan (Smyth dkk. (2005).

b.      Sistem Pertama
Sedimentasi ini berasal pada saat umur Awal Kenozoikum, endapan ini berstruktur angular unconformity dengan basement. Sedimen pada sistem ini terdiri atas konglomerat fluvial. Di atasnya terdapat sekuen trangresif dari batubara, konglomerat, lempung, dan pasir kuarsa dari Formasi Nangulan yang berumur Eosen Tengah (Lelono 2000 , dalam Smyth dkk. 2005). Pada batupasir terdiri dari depu lapisan vulkanik, pumice, dan lapisan selang seling tuff dan mudstone. Semakin ke atas terjadi perubahan komposisi batupasir berupa peningkatan mineral feldspar . Pada sistem ini material volkanik meningkat dan sedimen berubah dari kaya akan kuarsa menjadi kaya mineral feldspar. Sedimen pada sistem ini diperkirakan setebal 1000 m yang tersingkap pada bagian barat ( Karangsambung , Nangulan dan Jiwo).
Pada bagian atas sistem ini terdapat unconformity ini dapat diinterpretasi terjadi akibat dari penurunan muka air laut. Sedimentasinya memiliki orientasi perlapisan yang hampir sama, dengan tidak adanya kegiatan deformasi.

c.       Sistem Ke-Dua
Pada sistem ini endapan yang ditemukan berupa hasil dari vulkanik primer berumur oligo – miosen yang menutupi sebagian zona Pegunungan Selatan. Pada saat ini terjadi aktivitas vulkanik yang sangat intensif , eksplosif dan bertipe Plinian (Smyth dkk., 2005). Endapan berupa batuan Andesite – Riolit , termasuk abu vulkanik, Tuff kristal, Pumice – Breksia litik , lava dome dan lava flows. Tebal lapisan berkisar antara 250 m - 2000 m. Sistem ini dan vulkanik aktifitas terekam sebagai vulkanisme dengan umur pendek dan mungkin terjadi letusan besar (Smyth dkk. 2005).

d.      Sistem Ke-Tiga
Sedimen sistem ini sekitar 500 m terekam sebagai pengerosian sistem ke – dua dan peningkatan endapan karbonat. Terumbu berkembang sangat baik dan terjadi penurunan aktifitas vulkani secara besar , sehingga mengakibatkan kematian aktifitas vulkanik. 





Kolom Stratigrafi Pegunungan Selatan Jawa











Read More

Jumat, 07 Mei 2010

BATUAN KARBONAT (BATUGAMPING DAN DOLOMIT)



Komponen pembentuk batuan karbonat :

1. Butiran karbonat (allochems): 

·         Butiran skeletal: fragmen bagian yang keras dari organisme yang kalkareous dan cangkang yang tidak pecah seperti moluska, echinoid, ostrakoda, dan foraminifera.

·         Ooid: berbentuk speroidal, butiran berukuran pasir terdiri dari korteks (kulit luar) aragonit atau kalsit yang dibentuk oleh akresi kimia di sekitar inti partikel.

·         Pellets: berbentuk speroidal atau elipsoid, berukuran pasir, terdiri dari mikrit, tidak punya struktur dalam.

·         Litoklas: fragmen batuan karbonat

- Intraklas: fragmen batuan karbonat yang terbentuk lebih awal (berasal dari cekungan yang sama)
- Ekstraklas: fragmen batuan karbonat dari umur yang berbeda atau berasal dari cekungan yang berbeda

2. Matrik lumpur karbonat (mikrit): agregat (kumpulan) kalsit mikrogranular.

3. Semen spar: kalsit granular yang terekristalisasi dalam ruang kosong dalam endapan karbonat atau batugamping, terutama dalam ruang kosong antar butir dan dalam rongga fosil.

Komposisi kimia/mineral:

·         Aragonit CaCO3 (ortorombik): hasil presipitasi langsung dari air laut, bentuk serabut, tidak stabil

·         Kalsit CaCO3 (heksagonal): mineral lebih stabil, berbentuk hablur yaang baik/spar, kalsit bila diberi alizarin red menjadi merah

·         Dolomit CaMg(CO3)2: berbentuk belah ketupat, tidak bereaksi dengan alizarin red, kebanyak hasil dolomitisasi dari kalsit

·         High Magnesium Calcite: larutan padat MgCO3 dalam kalsit

·         Magnesit MgCO3: biasanya berasosiasi dengan evaporit

·         Siderit FeCO3


Tekstur batuan karbonat:

1.   Tekstur primer, menyangkut:

Kerangka organik (organic framework texture)

Klastik (clastic texture)

Masa dasar (matrix texture)

2. Tekstur sekunder / Tekstur Diagenesa, menyangkut kehabluran / crystalinity yang diperlihatkan oleh: 

Semen yang mengisi rongga-rongga antar butir

Rekristalisasi sebagian atau seluruh masa dasar maupun kerangka/butiran 



KLASIFIKASI BATUAN KARBONAT

Klasifikasi Grabau

berdasarkan ukuran butir:  

 - kalsirudit (> 2mm)

- kalkarenit (62 mm – 2 mm) 

- kalsilutit (< 62 mm)


Klasifikasi Folk

Berdasarkan komposisi: allochem, matiks, dan semen 

Bio (butiran skeletal), oo (ooid), pel (peloid), intra (intraklas)

macam-macam : Biosparit (komponen bioklas, dominan kalsit spar); pelsparit, oosparit, intrasparit,  biolithit (berasal dari terumbu)   

Klasifikasi Dunham

Berdasarkan tekstur à proporsi dari butiran vs matriks

Mudstone: lumpur karbonat>>>butiran (mud supported), butiran < 10%

Wackestone: lumpur karbonat>butiran (grain-mud supported), butiran> 10%

Packestone: butiran>lumpur karbonat (mud-grain supported)

Grainstone: butiran>>>lumpur karbonat (grain supported)

Boundstone: terdiri dari kerangka

Crystalline carbonate: terdiri dari kristal, tekstur pengendapan tidak diketahui

Klasifikasi Embry & Klovan

Berdasarkan terdapatnya lumpur karbonat diantara kerangka atau pecahan-pecahan kerangka 

Framestone: terdiri seluruhnya dari kerangka organik seperti koral, bryozoa, ganggang, matriks <10%

Bindstone: terdiri dari kerangka/pecahan kerangka organik seperti koral, yang telah diikat kembali oleh kerak lapisan-lapisan (encrusting) gamping yang dikeluarkan oleh ganggang merah

Bafflestone: terdiri dari kerangka organik seperti koral dalam posisi tumbuh dan diselimuti oleh lumpur gamping

Rudstone: hasil rombakan suatu terumbu dan terkumpul setempat atau ditransport oleh gaya berat, tanpa adanya lumpur gamping diantara fragmen-fragmennya

Floatstone: terdiri dari potongan-potongan kerangka organik yang mengambang dalam lumpur gamping

 

 


 


Read More