Bencana merupakan hasil interaksi alam dengan manusia. Ketika peristiwa geologi tidak mempengaruhi dan merugikan manusia maka hal tersebut dengan kegiatan alam biasa. Sedangkan peristiwa geologi yang mengakibatkan kerugian bagi manusia disebut bencana alam. Peristiwa geologi ini tidak dapat kita cegah atau tunda tapi hanya dapat kita hindari dan antisipasi sebelum terjadinya peristiwa geologi tersebut. Ilmu ini dinamakan dengan mitigasi bencana. Mitigasi bencana yang baik akan menghasilkan korban dan kerugian yang kecil. Sehingga diperlukan pengetahuan dan pemahaman mitigasi bencana yang baik di masyarakat.
Malang Raya yang terletak di Provinsi Jawa timur selain memiliki kekayaan sumber daya alam yang luar biasa juga menyimpan potensi bencana geologi. Berbagai potensi bencana mengancam di daerah Malang Raya.
Secara umum geologi daerah malang raya dikelilingi gunung berapi di timur dan baratnya. sedangkan di bagian selatan terdiri dari perbukitan berumur tersier dan laut indonesia selatan. Berbagai kondisi ini mempunyai potensi kebencanaan antara lain :
1. Erupsi Gunung Berapi
Foto Puncak Gunung Semeru diambil di Kalimati (dok. pribadi) Foto aliran lahar Gunung Kelud (Sumber) 2. Potensi Tanah LongsorDaerah Malang Raya yang dikelilingi pegunungan dan perbukitan merupakan daerah yang rawan terjadi pergerakan tanah. Pada daerah Gunung Berapi pergerakan tanah longsor diakibatkan oleh material endapan gunung berapi yang belum terkonsolidasi dengan baik dan telah terjadi pelapukan yang intensif sehingga memudahkan terjadi longsor. Selain berdasarkan litologi pergerakan tanah ini juga diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi dan pergerakan struktur geologi berupa sesar dan lipatan. Pada daerah pegunungan penebangan dan perubahan fungsi hutan merupakan salah satu penyebab utama selain kondisi geologi. Curah hujan yang tinggi menyebabkan tanah jenuh dengan air sehingga memudahkan terjadinya pergerakan tanah/longsor. Longsor yang terjadi di Kecamatan Pujon , Kabupaten Malang (Sumber) Daerah yang rawan terjadi pergerakan tanah antara lain kecamatan Pujon, Ngantang, Selorejo, Tumpang, Wajak, Puncokusumo, Pakis, Wonosaari, Sumbermanjing Wetan , Donomulyo, Gedangan, Sumber Pucung, Ampelgading, Tirtoyudo. Daerah ini perlu diwaspadai saat terjadi musim penghujan. Selain potensi banjir bandang juga berupa pergerakan tanah. 3. Banjir BandangWalaupun terletak di dataran tinggi wilayah malang termasuk rawan terjadi banjir bandang. Banjir bandang ini disebabkan oleh tingginya curah hujan dan kurangnya daerah serapan di puncak gunung/bukit. Sehingga air hujan melaju di permukaan membuat sungai meluap. Banjir bandang ini diduga akibatnya kurangnya hutan sebagai daerah resapan air. Oleh karena itu perlu ada daerah yang diperuntukkan sebagi hutan lindung, agar daerah bawah / pemukiman aman dari terjangan banjir bandang. Salah satu daerah yang pernah terkena dan rawan terjadinya banjir bandang adalah desa sitiarjo , kecamatan sumbermanjing wetan, kabupaten malang. Bangunan Gereja di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang yang terkena dampak terjangan banjir bandang (Sumber) Banjir ini terjadi di tahun 2013. Banjir yang disebabkan meluapnya air sungai Penguluran akibat hujan deras ini merendam 645 rumah, puluhan diantaranya rusak dan satu orang meninggal dunia terseret arus air. 800 keluarga menjadi korban derasnya air, ratusan hektar sawah padi rusak dan ratusan kebun porak poranda serta ratusan hewan ternak lenyap. Sungai Penguluran di Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang (sumber) Selain daerah malang selatan banjir bandang berpotensi terjadi di daerah pegunungan seperti Kecamatan Pujon , Ngantang, Kota Batu, Poncokusumo, dan Tumpang. Selain Banjir bandang daerah malang juga terjadi banjir terumata daerah yang dilewati DAS Brantas. Kota Malang juga tidak lepas dari persoalan banjir. Walaupun terletak di ketinggian kota malang juga terkena banjir. Banjir ini disebabkan oleh drainese yang buntu dan tidak dirawat dengan baik, sehingga mengakibatkan terjadi genangan air di jalan dan pemukiman. berikut ini daerah yang sering terjadinya genangan banjir di kota malang : Kasi Drainase DPU PPB Kota Malang, Darsono, mengatakan, saat ini, ada lima titik wilayah di Kota Malang yang rawan banjir. Antara lain, di Jalan Letjend Sutoyo, Jalan S Parman, dan Ciliwung. Jumlah itu sudah berkurang jika dibandingkan sebelumnya. Pada 2012 ada 22 titik rawan banjir, lalu berkurang tinggal 12 titik. Pada akhir 2013 lalu sudah berkurang lagi tinggal lima titik," katanya. Ia menjelaskan, wilayah rawan banjir seperti di Jalan Ijen dan Jalan Bondowoso, sudah dapat tanggulangi dengan pembangunan drainase. "Tahun ini kami akan melakukan pembangunan drainase lagi untuk mengatasi banjir," ujarnya.Perlu diketahui, Pemkot Malang menganggarkan biaya pengerjaan drainase Rp 48 miliar dalam APBD 2014.Pembangunan drainase itu diharapkan dapat mengatasi banjir di wilayah Kota Malang. Ada 68 titik drainase yang akan diperbaiki pada 2014. Antara lain, di Jalan Sulawesi, Jalan Halmahera, Jalan Suropati, dan Jalan Supriadi. 4. Gempa Bumi Indonesia yang terletak pada 3 lempeng tektonik yang aktif tidak dapat dihindari akan mengakibatkan pergerakan lempeng. Hasil pergerakan lempeng ini dapat berupa pelepasan energi salah satunya yaitu gempa bumi. Malang raya berbatasan dengan laut indonesia bagian selatan yang berada pada batas lempeng IndoAustralia dan Lempeng Eurasia. Hasil dari tumbukan ini berupa palung subduksi di selatan jawa yang memanjang dari ujungkulon (Jawa Barat) hingga ujung timur nusa tenggara. Hasil subduksi ini mengakibatkan sepanjang daerah ini rawan terjadi gempa bumi akibat subduksi lempeng tersebut. Selain gempa tektonik Malang Raya juga berpotensi terkena gempa Vulkanik akibat aktifitas gunung berapi di sekitarnya. Gempa Vulkanik ini biasanya tidak terlalu bahaya bila dibandingkan gempa tektonik. Karena biasanya diikuti dengan aktifitas magma sehingga dapat diprediksi bila dibandingkan gempa tektonik yang terjadi tiba - tiba. Daerah yang berpotensi terkena dampak dari gempa ini antara lain sepanjang bagian selatan malang raya, Daerah dengan kondisi geologi permukaan berupa endapan kuarter gunung api, endapan aluvial dan pantai dan batuan tersier yang telah mengalami pelapukan secara intensif. Daerah ini merupakan daerah yang rawan terkena dampak dari gempa bumi selain karena dekat dengan sumber gempa juga pondasi yang lunak mengakibatkan intensitas gempa akan meningkat. Selain itu adanya sesar aktif di sekitar daerah tersebut juga dapat menimbulkan dampak yang lebih besar. Masjid Baiturohman yang ambruk akibat gempa bumi di RT2 RW 10 Dusun/Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang yang ambruk bagian atapnya akibat gempa bumi dengan kekuatan 5,8 Skala Richter, Senin (8/7/2013) Berikut ini 2 gempa terakhir yang terjadi di dekat Malang ; 1. Gempa berkekuatan 5,4 Skala Richter (SR) terjadi di Malang, Jawa Timur Minggu (9/3/2014). gempa terjadi pada pukul 20.42 WIB dengan kedalaman 10 kilometer . Posisi gempa berada di 115 km tenggara Kabupaten Malang. 2. Gempa berkekuatan 5,9 Skala Richter (SR) terjadi di Malang, Jawa Timur Senin (8/7/2013). gempa terjadi pada pukul 9.13 WIB dengan kedalaman 10 kilometer . Posisi gempa berada di tenggara Kabupaten Malang. Lokasi terjadi gempa bumi di Malang 9 Maret 2014 pukul 20:38;28 WIB.(Sumber) Selain itu catatan gempa yang pernah terjadi di malang yang tercatat antara lain : Daerah malang raya yang rawan terjadinya bencana gempa bumi meliputi Ampelgading, Sumbermanjing Wetan, Turen, Bantur, Tirtoyudo , Sumberpucung ,Dampit, Gondanglegi hingga Donomulyo. Selain daerah yang berbukit daerah malang selatan juga terdapat sesar yang memotong batuan tersier. sehingga menjadi rawan gempa bumi. 5. TsunamiTsunami adalah salah satu bencana yang paling banyak menimbulkan korban jiwa. Tsunami berasal dari kata jepang yang berarti tsu : pelabuhan sedangkan nami berarti : gelombang. Sehingga dapat diartikan sebagai gelombang yang menerjang pelabuhan. Tsunami dapat disebabkan berbagai hal antara lain aktivitas gunung api bawah laut, longsoran tanah di bawah laut , dan gempa tektonik di laut. Salah satu Tsunami yang terbesar di dunia yaitu gempa tsunami Aceh 2004 dan gempa tsunami Sendai Jepang 2011. Malang sendiri di bagian selatan berbatasan dengan laut indonesia dan memiliki zona subduksi yang dapat berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami. Secara sejarah bencana geologi daerah pulau jawa pernah dilanda Tsunami antara lain :
Dampak Tsunami Pangandaran 2006 (Sumber) 2 contoh gempa dan tsunami ini yang terjadi dan sempat tercatat oleh sejarah. Selain dari itu potensi bencana Stunami di jawa belum pernah tercatatt secara baik Malang yang terletak di dekat zona gempa juga rawan terjadi Tsunami baik yang berasal dari aktifitas terdekat atau dari daerah lain. Seperti halnya gempa Aceh 2004 yang sampai berdampak di India , Thailand, Sri Lanka, Maladewa dan sebagian Afrika. Oleh karena itu walau bukan di dekat pusat epicentrum gempa tsunami dapat menjalar hingga ratusan kilometer. Daerah yang rawan terutama daerah yang memiliki teluk di bagian pantainya. Teluk ini dapat menambah besar kerusakan akibat energi gelombang terpusat di teluk - teluk tersebut. Daerah Malang yang rawan terjadi Tsunami antara lain Pantai Sipelot (Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo), Sendang Biru (Desa Sitiarjo ,Kecamatan Sumbermanjing Wetan), Pantai Pasir Tambakrejo (Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing wetan), Teluk Tambakan (Desa Tambaksari , Kecamatan Sumbermanjing Wetan), Teluk Lenggoksono (Desa Purwodadi , Kecamatan Tirtoyudo), Desa Tegalrejo (Kecamatan Ampelgading), Teluk Wonorogo (Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan), Teluk Kondang Merak ( Desa Sumberbening , Kecamatan Bantur), Pantai Balekambang, Pantai Ngliyep (Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo). Pantai Sipelot yang diapit 2 bukit menjadikan daerah ini rawan terkena dampak Tsunami (dok. pribadi). Dari berbagai daerah yang berpontensi sebagai daerah rawan tsunami sebaiknya pemerintah daerah mensosialisasikan tentang bahaya dan potensi tsunami. Selain itu dibutuhkan early warning system bagi penduduk di sekitar tempat tersebut karena sebagian besar daerah tersebut merupakan tempat wisata si malang selatan. Pengetahuan dan antisipasi yang baik dapat meminimalkan jumlah korban dan kerugian akibat bencana. |
EmoticonEmoticon