Selasa, 17 Desember 2013

Fisiografi Pulau Papua

Pualu papua memiliki bentuk yang menarik, dilihat dari bentuknya pualu Papua diibaratkat berbentuk seperti brunung. Pulau Papua (New Guinea Island) berada pada posisi 130O19’BT – 150O48’BT dan 00O19’LS  – 10O 43’LS. Pulau tersebut memiliki panjang sekitar 2400 km dan lebar sekitar 660 km. Secara umum Fisiografi Pulau Papua dibagi menjadi 3 bagian yaitu (Van, Bemmelen (1949) :


1. Bagian Peninsula Barat (kepala burung), yang terhubung dengan bagian badan utama dari pulau tersebut oleh bentuk leher yang menyempit. Terletak pada 1300 – 1350BT (panjang).
2. Bagian Daratan Utama (badan), yang terletak pada 1350 – 143,50BT (panjang).
3. Bagian Timur (ekor burung), yang terletak pada 143,50 – 1510(panjang).

Bentuk tersebut diyakini akibat adanya tumbukan antara Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik yang diduga berawal pada awal tersier dan berlangsung hingga sekarang. Wilayah itu dikenal dengan sebutan ”Orogen Melanesia.”



Pada peta diatas, tampak pembagian dari fisiografis regional dari pulau Irian Jaya (New Guinea) yang tampak seperti seekor burung. Pulau ini terbagi menjadi bagian-bagian seperti bagian kepala, leher, badan dan ekor.


Irian Jaya (sekarang Papua) merupakan bagian dari pulau Irian (New Guinea) yang terdiri dari Irian Barat dan Irian Timur (Papua). Struktur tertua di Papua dihasilkan dari pergerakan bumi pada massa palezoikum namun hanya sedikit data yang diperoleh dan kurang memberikan pengaruh pada fasa tektonik pulau itu. Adanya aktivitas tektonik pada Miosen Akhir yang menghasilkan orogen Melanesia, menyebabkan pola struktur pulau tersebut menjadi sangat rumit dan khas. Oleh karena itu, proses orogenesa tersebut telah menentukan fisiografi Papua seperti yang terlihat sekarang (Dow dan Sukamto, 1984; op cit Darman dan Sidi, 2000).
            Keunikan bentuk seperti burung dari pulau itu memberikan konfigurasi pada gaya deformasi yang berbeda secara lengkap dari kerak benua antara Papua barat dan Papua timur.

-          Di Papua Timur, deformasi diihasilkan pada jalur deformasi dengan lebar 300 km, dengan arah barat – timur yang meluas sampai ke Papua Nugini dan mencakup hampir semua pegunungan yang menyusun badan burung. Jalur ini disebut New Guinea Mobile Belt.


-          Di Papua Barat, terdapat penyesuaian kerak sepanjang rekahan kerak utama yang melewati jalur sesar naik (mobile belt).


EmoticonEmoticon