BAB 1
PENDAHULUAN
Peta geologi itu beragam, mulai dari peta hasil survey pendahuluan (reconnaissance survey) yang berskala kecil hingga peta hasil pemetaan lubang pertambangan dan peta perencanaan rekayasa yang mendetil. Pembuatan setiap peta itu memerlu-kan teknik tersendiri. Buku ini hanya membahas garis besar metoda dan teknik pemetaan geologi. Tujuannya adalah untuk memberikan bekal pengetahuan dasar kepada para ahli geologi muda. Di kemudian hari, pengetahuan dasar itu dapat mereka kembangkan sendiri. Buku ini tidak menjelaskan semua hal yang perlu diketahui oleh seorang ahli geologi muda. Walau demikian, buku ini diharapkan akan dapat merangsang imajinasinya sedemikian rupa sehingga dia akan dapat mengadaptasi-kan pengetahuan yang telah dikuasainya pada kondisi-kondisi lapangan tertentu serta mampu mengembangkan dan menemu-kan metoda-metoda baru yang dapat digunakan untuk menghadapi kondisi lain. Setiap ahli geologi hendaknya selalu ingat bahwa peta geologi yang akurat merupakan dasar dari semua pekerjaan geologi, termasuk penelitian laboratorium, karena hasil analisis laboratorium sedetil apapun tidak akan berarti apa-apa apabila kita tidak memiliki pengetahuan apapun mengenai tatanan dimana sampel itu berasal. Sebagaimana dikemukakan oleh Wallace (1975), "Tidak ada satupun benda yang dapat menggantikan peranan yang dimainkan oleh peta dan penampang geologi." Tidak ada dan tidak akan pernah ada. Geologi dasar harus dipahami terlebih dahulu. Apabila hal-hal yang bersifat mendasar seperti itu sudah salah, maka segala sesuatu yang dibangun di atas hal-hal itu juga akan salah.
1.1 SUSUNAN DAN ANCANGAN YANG DIGUNAKAN DALAM BUKU INI
Buku ini disusun menurut suatu urutan tertentu yang diperkirakan merupakan sebuah urutan logis di mata orang-orang yang untuk pertama kalinya akan pergi ke lapangan dalam rangka melakukan pemetaan geologi. Pertama-tama, buku ini akan menjelaskan berbagai peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pemetaan. Kedua, akan diperkenalkan berbagai tipe peta geologi. Berikutnya akan dibahas berbagai jenis peta topografi yang dapat digunakan sebagai peta dasar. Selanjutnya akan dijelaskan berbagai metoda yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi suatu singkapan pada peta. Terakhir akan disajikan beberapa saran yang dapat dilaksanakan apabila peta topografi untuk daerah penelitian belum tersedia.
Tiga bab berikutnya membahas berbagai metoda dan teknik pemetaan geologi, termasuk penjelasan singkat mengenai geologi foto (photogeology) dan pemakaian peta lapangan. Selain itu ditekankan pula manfaat sebuah benda yang sering diabaikan, yakni buku catatan lapangan.
Ancangan yang digunakan dalam penyusunan buku ini adalah ancangan praktis. Ini merupakan buku "bagaimana cara melakukannya" dan menghindarkan hal-hal yang terlalu teoritis. Topik-topik yang bersifat teoritis seperti itu dapat ditemukan dalam buku lain. Tujuan penyusunan buku ini adalah menjelaskan kepada pembaca apa yang dapat dilakukan di lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti yang akan menjadi dasar penyusunan berbagai kesimpulan mengenai tatanan geologi daerah pemetaan.
1.2 TINGKAH LAKU DI LAPANGAN
Para ahli geologi menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja di udara terbuka dan pekerjaannya seringkali menuntut dia untuk bekerja di daerah yang relatif jarang dihuni manusia. Karena itu, jika seseorang tidak suka bekerja di udara terbuka, dia tidak akan pernah dapat menjadi seorang ahli geologi yang baik. Karena itu, setiap ahli geologi sedikit banyaknya dipandang memiliki pengertian dan keinginan untuk kelestarian alam serta memiliki simpati tersendiri terhadap wilayah pinggiran dan orang-orang yang tinggal di daerah tersebut. Karena itu, jangan membiarkan pagar terbuka, memanjat dinding batu, menginjak-injak tanaman, atau mengganggu tumbuhan dan binatang. Apabila akan mengumpulkan sampel, jangan lakukan itu pada tempat-tempat dimana fosil atau mineral yang jarang ditemukan berada. Ambillah sebanyak yang kita perlukan. Kita juga harus selalu meminta ijin kepada pemilik atau otoritas yang berwenang sewaktu memasuki suatu wilayah, kecuali apabila kita tahu persis bahwa daerah itu terbuka untuk umum. Sebagian besar pemilik tanah dapat memahami dan mau bekerja sama apabila kita meminta ijin terlebih dahulu kepada mereka, namun sebaliknya mereka dapat menjadi demikian menjengkelkan apabila tahu bahwa ada orang asing yang memasuki wilayahnya dan mengobrak-abrik batuan yang ada di wilayah tersebut. Setiap ahli geologi hendaknya menyadari bahwa, apabila telah dikecewakan suatu saat, pemilik atau pejabat yang berwenang dapat menghambat aktivitas geologi pada tahun-tahun berikutnya. Hal seperti itu sering terjadi di beberapa negara. Beberapa negara memang memiliki banyak tempat dimana setiap orang dapat melakukan banyak hal secara bebas. Walau demikian, hampir setiap negara memiliki tanah dimana para pemiliknya menutut setiap orang yang memasuki wilayahnya meminta ijin terlebih dahulu. Karena itu, apabila Anda merasa ragu, mintalah selalu ijin dari pemilik atau pihak yang berwenang.
1.3 KESELAMATAN KERJA
Untuk dapat bekerja di lapangan, seorang ahli geologi harus sehat karena dia mungkin harus bekerja di bawah cuaca buruk atau di daerah beriklim ekstrim. Pekerjaan lapangan geologi, sebagaimana kegiatan alam bebas lainnya, bukan tidak ber-bahaya. Walau demikian, sebagian besar risiko dapat diminimalisasikan apabila kita mengikuti beberapa aturan sederhana mengenai tingkah laku di lapangan. Kebijaksanaan seringkali menjadi bagian yang lebih baik dari keberanian, katakanlah ketika kita dihadapkan pada suatu singkapan yang terletak pada posisi yang sulit.
Seorang ahli geologi sering harus dapat bekerja mandiri, tanpa ada orang lain yang dapat membantunya ketika dihadapkan pada berbagai kesulitan. Pengalaman merupakan guru terbaik, meskipun hingga tingkat tertentu akal sehat dapat menggantikan peranan pengalaman. Keselamatan kerja lapangan akan dibahas lebih lanjut dalam Lampiran 1.
1.4 KECAKAPAN TAMBAHAN
Setiap ahli geologi harus dapat berenang, sekalipun berpakaian lapangan lengkap. Kita mungkin perlu menyebrang sungai atau mempelajari singkapan yang terletak di wilayah pantai. Jika dapat berenang, kita kemungkinan besar tidak akan panik sewaktu tergelincir ke dalam sungai, kolam, atau laut. Wilayah perairan dalam kenyataannya tidak setenang dan seindah seperti yang terlukis dalam puisi. Kecelakaan yang berkaitan dengan wilayah perairan tidak jarang terjadi.
Para ahli geologi hendaknya juga dapat mengemudi kendaraan. Dalam kehidupan profesional, seorang ahli geologi kadang-kadang dituntut mampu menunggang kuda, keledai, bahkan sapi dan kerbau. Seorang ahli geologi tidak jarang akan dapat menghemat tenaga apabila bisa menunggangi binatang seperti itu. Keledai secara khusus ternyata pintar memanjat wilayah bebatuan yang relatif curam.
1.5 BEBERAPA PATAH KATA PENTING
Beberapa minggu pertama setelah bekerja di lapangan, hampir setiap proyek pemetaan dapat menimbulkan depresi kepada orang yang melaksanakannya, terutama apabila kita harus bekerja sendirian di daerah yang relatif terpencil. Pada waktu itu, berapapun banyaknya waktu yang Anda gunakan untuk bekerja di lapangan, hasilnya selalu tampak tidak berarti sewaktu dilihat dalam peta. Pada waktu itu, peta yang ada di tangan Anda hanya terlihat disusun oleh fragmen-fragmen informasi yang tidak saling berhubungan serta tidak terlihat sebagai sebuah embrio yang baik untuk sebuah peta geologi. Jangan kecil hati. Hal itu biasa terjadi. Tidak lama lagi peta di tangan Anda akan bermetamorfosis dan memperlihatkan karakternya.
Beberapa hari terakhir dalam proyek pemetaan juga tidak jarang menimbulkan rasa frustrasi karena apapun yang Anda lakukan, hampir setiap kali itu pula Anda menemukan bahwa ada sesuatu yang belum termasukkan ke dalam peta tersebut. Jika hal itu terjadi, periksa apakah semua informasi esensil telah diperoleh, kemudian bekerjalah sebagaimana biasa hingga hari terakhir tiba. Kalau tidak bekerja seperti itu, peta di tangan Anda tidak akan pernah selesai.
EmoticonEmoticon